DALANG PEWAYANGAN

 

DALANG
Dari Wikipedia Indonesia,
Dalang dalam dunia pewayangan diartikan sebagai seseorang yang memepunyai keahlian khusus memainkan boneka wayang(Ndalang). Keahlian ini biasanya diperoleh dari bakat turun - temurun dari leluhurnya. Seorang anak dalang akan bisa mendalang tanpa belajar secara formal. Ia akan mengikuti ayahnya selagi mendalang dengan membawakan peralatan, menata panggung, mengatur wayang (nyimping), menjadi pengrawit, atau duduk dibelakang ayahnya untuk membantu mempersiapkan wayang yang akan dimainkan.

Selama mengikuti ayahnya "ndalang" dalam kurun waktu yang lama -dari kecil hingga remaja- inilah proses pembelajaran itu terjadi dengan sangat alami, dan rata-rata anak dalang akan bisa mendalang setelah besar nanti. Tetapi banyak juga seorang anak dalang tidak akan menjadi Dalang di kelak kemudian hari, karena mempunyai pilihan hidup sendiri, misalnya berprofesi menjadi pegawai negeri, swasta, TNI dan sebagainya.

Tetapi fenomena itu tidak selamanya benar, dengan adanya sekolah-sekolah pedalangan baik setingkat SMU dan perguruan tinggi, seperti Jurusan Pedalangan Sekolah Tinggi Seni Indonesia Surakarta (STSI) misalnya, mencetak Sarjana pedalangan yang tidak hanya mumpuni memainkan wayang tetapi juga berwawasan luas dan berpikir kritis. Dalam perguruan tinggi inilah lahir pula dalang yang bukan dari keturunan seorang Dalang, tetapi hanya seseorang yang mempunyai niat yang kuat untuk belajar dalang dan akhirnya bisa mendalang.

Kata Dalang ada yang mengartikan berasal dari kata Dahyang, yang berarti juru penyebuh berbagai macam penyakit. Dalang dalam "jarwo dhosok" diartikan pula sebagai "ngudal piwulang" (membeberkan ilmu), memberikan pencerahan kepada para penontonya. Untuk itu seorang dalang harus mempunyai bekal keilmuan yang sangat banyak. Berbagai bidang ilmu tentunya harus dipelajari meski hanya sedikit, sehingga ketika dalam membangun isi dari ceritera bisa menyesuaikan dengan perkembangan jaman dan nilai-nilai kekinian.

Dalang adalah seorang sutradara, penulis lakon, seorang narator, seorang pemain karakter, penyusun iringan, seorang "penyanyi", penata pentas, penari dan lain sebagainya. Kesimpulannya dalang adalah seseorang yang mempunyai kemampuan multi kompleks, seorang pemimpin dalam pertunjukan dan kelompoknya.

--

WAYANG KULIT
Dari Wikipedia Indonesia

Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia, yang terutama berkembang di Jawa dan disebelah timur semenanjung Malaysia seperti di Kelantan dan Terengganu. Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden. Dalang memainkan wayang kulit di balik kelir, yaitu layar yang terbuat dari kain putih, sementara di belakangnya disorotkan lampu listrik atau lampu minyak (blencong), sehingga para penonton yang berada di sisi lain dari layar dapat melihat bayangan wayang yang jatuh ke kelir. Untuk dapat memahami cerita wayang(lakon), penonton harus memiliki pengetahuan akan tokoh-tokoh wayang yang bayangannya tampil di layar.

Wayang kulit lebih populer di Jawa bagian tengah dan timur, sedangkan wayang golek lebih sering dimainkan di Jawa Barat.


DAFTAR TOKOH WAYANG

Di bawah ini disajikan daftar tokoh-tokoh yang muncul dalam kisah Wiracarita, Ramayana dan Mahabharata yang sering dipentaskan dalam pertunjukan wayang:

Dewa - Dewi Para Wayang
Sang Hyang Tunggal
Batara Guru
Batara Bayu
Batara Wisnu
Batara Kamajaya
Batara Indra
Batara Brahma
Batara Narada
Batara Yamadipati
Batara Surya
Batara Candra

Ramayana
Rama Wijaya
Laksamana
Sinta
Satrugna
Subali
Sugriwa
Hanoman
Rahwana
Wibisana
Dasarata
Jatayu
Sumitra
Kosalya
Sarpakenaka
Anggada
Anila
Jembawan
Ramaparasu
Garuda Jatayu
Kumbakarna
Wilkataksini
Indrajit
Trisirah
Trinetra
Trikaya
Prahastha

Mahabharata

Mahabarata menceritakan perebutan kekuasaan antara pihak Pandawa dan Kurawa yang masih bersaudara. Pertarungan antara kedua pihak tersebut memuncak dalam sebuah perang besar Baratayuda.

Pandawa
Yudistira (nama lainnya : Darmawangsa, Darmakusuma, Kantakapura, Gunatalikrama, Sami Aji )
Bima (nama lainnya : Werkudara, Brata Sena, Harya Sena, Bayu Putra, Bayusutu, Dandun Wacana, Kusuma Waligita)
Arjuna (nama lainnya : Janaka, Parta, Panduputra, Kumbawali, Margana, Kuntadi, Indratanaya, Prabu Kariti, Palgunadi, Dananjaya)
Nakula (nama lainnya : Pinten)
Sadewa (nama lainnya : Tansen)
Yudistira, Bima dan Arjuna adalah putra Prabu Pandu Dewanata dan Dewi Kunti
Nakula dan Sadewa adalah putra Prabu Pandu Dewanata dan Dewi Madrim

Pihak Pandawa
Pandu Dewanata
Kresna
Srikandi
Gatotkaca
Abimanyu
Parikesit
Drupadi
Antareja
Antasena
Wisanggeni
Dewi Kunti
Dewi Madrim

Kurawa
Dretarastra
Duryodana, Suyodana
Dursasana
Durmogati
Kartamarma
Jayadrata
Citraksa
Citraksi
Dursala
Dursilawati
Aswatama
Karna*
Durna*
Bhisma*
Sakuni

Pihak Kurawa
RAJA:Duryudana,Suyudana,Destarata Putra,Kuru Pati,Jaka Pitana

Satria yang tak mau bersedekah sama sesama,bersifat dengki srei sama sesama,putra dari prabu Destarata, satria titisan darah Kuru,dan dikala muda sudah memangku jabatan.
PATIH:Arya Sangkuni,Arya Suman.
Pendita:Begawan resi Dorna,pendita Drona,resi Kumboyana.
Begawan Bhisma:Begawan ini pernah menjadi senopati negara Astina dan mati yang prisipnya sama dengan

Kumbakarna dari Alengka dalam Ramayana yang maju kepalagan perang untuk membela bumi tanah kelahirannya. Bhisma maju ke medan perang bukan untuk membela raja Astina yang jelas-jelas tidak baik,dan kematiannya oleh Srikandi yang telah dititisi dewi Amba.
Dursasana:Panegak kurawa dari Banjarajumrut
Aswatama:putra dari resi Dorna
Kartamarma
Tirtanata
Durmogati
Citraksi
Citraksa
Jayadrata
Dursala
Dursilawati
Burisrawa
Karna, Basukarna, Surya Putra:putra dari Dewi Kunti yang juga ibu dari para Pandawa yang berkawan sama raka Astina prabu Duryudana, karena sakit hati tidak masuk/diakui sebagai anggota Pandawa Lima. Akhirnya harus bertarung dengan panengah Pandawa Raden Arjuna dan kalah.

BELUM DIPILAH
Resi Abyasa
Resi Bhisma
Wesampayana
Santanu
Parasara
Satyawati
Kunti
Yuyutsuh
Cakil
Citraksa
Citraksi
Krepa
Drestadyumna
Sangkuni
Salya
Baladewa
Indra
Satyaki
Burisrawa
Kretawarma,Kartamarma
Janamejaya
Ekalawiya
Widura
R.Samba, Wisnubroto
Nala
Damayanti
Tirtanata
Udawa
Durmogati
Sembodra
Utara

PUNAKAWAN

Punakawan adalah para pembantu dan pengasuh setia Pandawa. Dalam wayang kulit, punakawan ini paling sering muncul dalam goro-goro, yaitu babak pertujukan yang seringkali berisi lelucon maupun wejangan. Biasanya sebelum muncul para punakawan pasti ada semacam kata pembuka yang diawali dengan: cth:

Goro-goro....
Goro garaning manungsa sak pirang-pirang,
Yen diitung saka tanah jawa nganti bumi sebrang,
Uripe manungsa kena kaibaratake kaya wayang,
Mrana-mrene pikire mung tansah nggrangsang,
Nanging keri-kerine mung oleh wirang.
Goro-goro.....
Wolak-walike jaman menungsa kakean dosa,
Merga ora ngerti tata krama,senengane tumindak culika,
lan nerak uger-ugere agama,
Wani nekak janggane sapada manungsa
Eling-eleng deweke duwe panguwasa
Najan to olehe nekak ora pati loro,
Nanging saya suwe ya saya kroso
Ora sanak ora kadang waton atine bisa lega
Goro-goro......
Goro-goro jaman kala bendu
Wulangane agama ora digugu,
Sing bener dianggep kliru sing slah malah ditiru,
Bocah sekolah ora gelem sinau,
Yen dituturi malah nesu bareng ora lulus ngantemi guru,
Pancen prawan saiki ayu-ayu,
Ana sing duwur tor kuru,ana sing cendek tor lemu,
Sayang sethitek senengane mung pamer pupu.
Goro-goro........
Goro-goro jaman,jaman kemajuan
Uripe manungsa wis sarwa kecukupan,
Ora kurang sandang,pangan,papan,lan pendidikan,
Ananging malah akeh wong sing menggok ndedalan,
Kayu,watu kanggo sesembahan,domino,lintrik kanggo panggautan,
Senengae mung muja bangsane jin klawan syetan,
Dasar menungsa sing tipis iman.
Goro-goro..........
ada lanjutnya
Pungkasane goro-goro medal Ki Lurah Petruk.........

Versi Jawa Tengah dan Jawa Timur, wayang kulit/wayang orang
Semar
Gareng
Petruk
Bagong

Versi Banyumas, wayang kulit/wayang orang
Semar
Gareng
Petruk
Bawor

Versi Jawa Barat, wayang golek
Semar
Astrajingga
Dawala

Teman para Punakawan
Togog
Bilung
Limbuk
Cangik

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih Atas Kunjunganya ( Tank You for Visit )

Design by Dzelque Blogger Templates 2008

Spirit Online -